Coaching staff Fnatic ONIC berbicara soal faktor-faktor ang menebabkan kekalahan mereka, salah satu diantaranya adalah format BO2 yang digunakan.
Sudah dua kali FNOC terganjal format BO2 karena kekurangan poin untuk maju ke babak playoff MSC. Yang pertama adalah pada MSC 2022.
Lalu di MSC 2024 ini, Fnatic ONIC mendapatkan hasil 1 kali menang, seri, dan juga kalah. Itu tidak cukup untuk menggeser See You Soon di posisi 2.
Untuk pertama kalinya, Indonesia tidak akan mengikuti babak playoff MSC setelah EVOS Glory lebih dulu gugur di fase grup.
Apa kata coach Fnatic ONIC soal format BO2?
Dalam konferensi pers post-match yang hanya dihadiri coaching staff Fnatic ONIC, head coach Yeb menjelaskan kenapa format BO2 ini menyulitkan timnya.
“Sebenarnya (ini format yang) fair, karena kamu harus memenangkan semua game. Sayangnya kami kalah, dan begitulah faktanya,” kata Yeb.
Bagi Yeb sendiri, tim Indonesia belum perlu membiasakan diri dengan format BO2 di turnamen reguler, karena pada akhirnya persiapan tim tidak akan berubah.
“Menurutku tidak perlu, karena pada akhirnya sama saja. Semua tim harus memenangkan setiap game,” lanjutnya.
“Hal ini akan sulit untuk tim yang kalah, tapi seperti inilah jalannya turnamen ini,” tambah coach asal Filipina ini.
Fnatic ONIC juga terganjal patch
Selain format BO2, Yeb juga menjelaskan bahwa patch baru memiliki andil dalam kekalahan Fnatic ONIC.
“Kalau boleh jujur, iya. Tapi, tim lain mampu beradaptasi dengan lebih baik sementara kami tidak,” papar Yeb.
Lebih lanjut menjelaskan soal adaptasi, Yeb mengatakan tim MSC lainnya bisa memanfaatkan patch ini lebih baik dari mereka.
“Meskipun kita bisa memanaatkannya, kami tidak bisa memaksimalkannya dalam gameplay kami,” lanjutnya.
“Jadi untuk kekalahan ini, kesalahannya ada pada kami,” tutup Yeb singkat.
Evaluasi ke depan, butuh goal baru
Untuk kedepannya, Fnatic ONIC akan melakukan evaluasi besar-besaran untuk menemukan tujuan mereka selanjutnya.
Coach Fnatic ONIC Adi menyebutkan timnya membutuhkan suasana dan tujuan baru agar bisa tetap tajam.
“Memang dari kita 1 tahun setengah nggak berhenti turnamen. Hampir 2 tahun malahan bagi ONIC itu sendiri,” ujar Adi.
“Next untuk improvement kita bakal cari goal baru, gimana kita bakal bounce back lebih tinggi. Itu yang bakal kita lakuin,” sambungnya.
Sumber Artikel : workhustlers.com